JAKARTA - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung nampaknya mulai pesimis dengan elektabilitas Ketua Umum Mereka Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden, yang hingga kini masih berada diposisi di bawah 10 persen. Selain itu elektabilitas ARB ini dikhawatirkan mempengaruhi elektabilitas Partai Golkar yang saat ini berada di poisisi 30 persen.Akbar mengatakan, partainya harus mempertimbangkan penilaian masyarakat terhadap capres yang akan diusungnya. Penilaian masyarakat dan sikap pihaknya tersebut menurutnya, ditentukan elektabilitas calon. Akbar mengaku khawatir elektabilitas ical justru membuat elektabilitas Partai Golkar Anjlok, padahal partai tersebut memasang target perolehan suara hingga 30 persen pada pemilu 2014 mendatang."Secara formal tidak ada niat, rencana untuk melakukan evaluasi terhadap penetapan Aburizal sebagai capres. Tetapi, wajar kalau wantim turut mencermati bagaimana elektabilitas capres. Kami tentu menghendaki capres mempunyai peluang menang," kata Akbar yang dikutip dari Kompas, Jakarta, Rabu (4/9/2013) lalu.Senada dengan Akbar, Wasekjend DPP AMPI Andi Yuslim Patawari (AYP) yang sempat dimintai tanggapannya, juga mengaku sangat galau melihat tingkat elektabilitas Aburizal Bakrie yang merangkak seperti keong."Bukan cuma pak Akbar yang meragukannya mungkin lebih banyak kader yang meragukan termasuk saya", kata AYP. Sabtu (7/9/2013)Menurutnya, kalau yang dipakai sebagai pendekatan adalah hasil survey, sebagaimana selama ini yang dijadikan dasar dari DPP Golkar, seperti ketika akan menentukan calon Kepala Daerah, maka dengan sendirinya Ical sudah harus digugurkan sebagai capres yang diusung oleh partai berlambang pohon beringin itu."Melihat hasil survey mengenai elektabilitasnya (Ical) sangat rendah. Bagaimana mau dipaksa jadi Capres, dan kenapa sampai sekarang ical tidak dinyatakan saja sudah gugur," tanya AYP.Anggota Dewan Pakar ICMI Pusat ini menyebutkan, jika Indonesia saat ini butuh pemimpin yang sederhana, tidak elitis dan pro rakyat. Hal ini dibuktikan dengan tingginya apresiasi masyarakat terhadap figur Joko Widodo (Jokowi). Oleh karena itu AYP mengusulkan kepada segenap kader Golkar, untuk mempertimbangkan hal tersebut."Ada baiknya Ical memperbanyak sholat Istikharah dan lebih banyak mendengar masukan dari semua pihak karena presiden itu dipilih oleh masyarakat", tandasnya.Selain itu ia menyarankan supaya Dewan Pertimbangan memberikan waktu kepada ARB, untuk menaikkan elektabilitasnya. Namun jika pada akhirnya tidak ada kenaikan dalam kurun waktu sebelum akhir tahun ini, ada baiknya segera mencari penggantinya (Ical) demi untuk kepentingan yang lebih besar."Sebagai seorang pemimpin ARB harus berjiwa besar dan harus realistis menerima keadaan yang ada", jelasny
Elektabilitas Rendah, Kader Golkar Minta Ical Shalat Istikharah
Written By Depy Elpian on Sabtu, 07 September 2013 | 16.51
Label:
Nasional
Posting Komentar